Dekrit Prsedien Abdurahman Wahid atau Gusdur yang dikeluarkan
pada pada tanggal 23 Juli 2001, Dekrit yang sesungguhnya menurut saya seperti
wahyu dari seorang baik dan benar bernama Gus Dur. Dekrit itu menjadi sangat penting
dan menjadi wahyu yang mengandung kebenaran dan menjadi sangat penting saat
ini. Dekrit yang lahir dari perseteruan politik yang dimainkan oleh para
komplotan yang saya sebut perusak negeri, yang mana dekrit itu keluar dari
dukungan kyai-kyai yang hadir di Istana pada tanggal 22 Juli 2001, terabaikan
dan terbiarkan bahkan dihujat oleh komplotan perusak negeri itu seperti Amin
rais sebagai tokoh sentral kekacauan masa itu.
1. Membekukan MPR dan DPR
2. Mengembalikan Kedaulatan ketangan rakyat
3. Menyelamatkan reformasi dari halangan unsur-unsur Orde
Baru
itulah 3 pokok utama dalam Dekrit yang dimaklumatkan oleh Gus
Dur pada tanggal 23 Juli 2001 pukul 01.37 WIB. Saat itu, dekrit tersebut
menjadi lelucon bagi para perusak negeri yang dimotori oleh Amien Rais, yang
sesungguhnya saat ini dekrit tersebut menjadi wahyu dari seorang benar dan
baik, menjadi sangat perlu diimplemetasikan dan dilaksanakan.
Mengapa Dekrit itu menjadi perlu dan menjadi kebenaran saat
ini..? kita telaah satu persatu dekrit tersebut.
1. Bubarkan dan Bekukan MPR / DPR, dekrit ini menjadi sangat
penting sekarang melihat kelakuan anggota DPR yang cenderung menjadi lokomotif
perusakan bangsa, menjadi gerbong perusak bangsa, bukan menciptakan kesejahteraan
rakyat yg mereka pikirkan, malah sebaliknya bagaimana merampok bangsa. Hak
budgeting yang ada dalam DPR saat ini benar2 telah menjadi forum dan menjadi
ruang bagi DPR untuk merampok harta bangsa dan menjadi koruptor. Gusdur
sudah melihat arah ini, makanya beliau meminta agar MPR DPR dibubarkan dan
segera laksanakan pemilu. Dulu dekrit ini ditertawawkan dan diabaikan, sekarang
menjadi kebenaran dan ternyata Gusdur itu benar. DPR juga telah mengamandemen
UUD 45 semaunya demi kepentingan mereka dan menjadi legalitas mereka untuk
merampok harta bangsa. Mengerikan... andai Dekrit ini berlaku pada saat itu,
mungkin kita tidak akan melihat kejadian seperti sekarang, DPR berduyun duyun
masuk penjara, DPR menjadi lokomotif pemiskinan bangsa.
2. Mengembalikan Kedaulatan Ditangan Rakyat, dekrit ini
menjadi terbukti saat ini, menjadi kenyataan dan menjadi kebenaran, sebuah
wahyu yang terlupakan dan terhujat oleh para perusak negeri yang dimotori oleh
Amien rais pada masa itu, dan sekarangpun bahkan Amien rais masih menjadi sosok
yang ingin merusak kedaulatan rakyat. kedaulatan rakyat itu sekarang terbukti
dengan dicapreskannya Jokowi oleh PDIP. itu kehendak rakyat, kehendak sejarah
bukan kehendak elit politik dan bukan kehendak para perusak bangsa, tapi kehendak
Tuhan memalui rakyat. Kedaulatan ini begitu berharga bagi masa depan bangsa dan
menjadi roh dasar kebangkitan Indonesia kedepan. Kedaulatan ini akan menjadi
bukti kemenangan rakyat, menjadi bukti bahwa rakyatlah yang berkuasa bukan elit
apalagi hanya seorang Amien Rais.
3. Menyelamatkan Reformasi dari halangan Unsur-unsur Orde
Baru, kita lihat saat ini reformasi telah terbelokkan, reformasi telah menabrak
tembok yang dibuat unsur orde baru, reformasi telah menjadi ajang pergantian
figur dan bukan jadi ajang pergantian sistem yang buruk ke yang baik, tetapi
hanya menjadi penggantian figur dari yang lama ke yang baru, yang isi otaknya
sama saja, merusak negeri, merampok kekayaan bangsa. Lihat fakta nyata, seorang
Amin rais yang kini menjabat komisaris PT.Freeport, sebuah perusahaan tambang
penghisap darah Indoensia milik amerika, kenapa si Amien rais yang sok suci itu
mau menerima jabatan komisaris disana? hanya untuk ikut merampok harta
negara????? tp tidak berbuat demi kebaikan bangsa. Disinilah letak kenapa
Dekrit Gusdur tanggal 23 Juli 2001 itu menjadi penting dan menjadi sebuah
kebenaran.
Tulisan singkat ini telah menjelaskan bagaimana seorang
Gusdur dengan nuraninya telah melihat jauh kedepan, melihat Indonesia tidak
hanya saat itu, tapi melihat Indonesia jauh kedepan, Itulah wahyu Gusdur yang
terabaikan, terhujat oleh para perusak negeri, yang sekarang menjadi kenyataan
dan menjadi kebenaran.
0 Komentar untuk "Dekrit Presiden Abdurrahman Wahid "